Jakarta: Kabar gembira bagi Anda perempuan yang gemar menyeruput kopi. Menurut penelitian terbaru, kopi bisa menurunkan risiko kanker endometrium ada perempuan.
Menggunakan data 456 ribu perempuan dalam dua studi, peneliti turut mengevaluasi kebiasaan 2.800 perempuan yang berisiko menderita kanker endometrium. Ditemukan, mereka yang minum kopi sekitar 4 gelas sehari mengalami penurunan risiko sebanyak 18 persen terkena kanker tersebut.
"Kami sebenarnya tidak terkejut dengan temuan ini mengingat kopi memang memiliki kontribusi pencegahan beberapa jenis kanker dalam temuan sebelumnya," kata peneliti Melissa Merritt dari Imperial College London di Inggris, seperti dikutip dari Everydayhealth.
Sementara itu, pada studi lain, ditemukan bahwa penurunan risiko tersebut bisa terjadi dengan asupan 37 ons kopi setiap hari.
Dalam studi yang telah dipublikasikan dalam jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention edisi Februari 2015, peneliti belum bisa memastikan kenapa kopi bisa menurunkan risiko kanker. Salah satu kemungkinannya, kopi menurunkan kadar estrogen dan menyeimbangkan berbagai hormon dalam tubuh.
Nah, bila keseimbangan estrogen dan progesteron tergangggu, timbullah risiko kanker endometrium menurut American Cancer Society. Faktor lain yang menyebabkan kanker endometrium adalah kelebihan berat badan dam mengalami haid dalam usia terlalu dini yakni sebelum usia 12 tahun serta menopause yang terlambat.
Adapun kanker endometrium adalah jaringan atau selaput lender rahim yang tumbuh di luar rahim. Padahal, seharusnya jaringan endometrium melapisi dinding rahim.
Kanker endometrium tumbuh pada ovarium, tuba falopii, dan saluran menuju vagina. Kanker ini bukan merupakan penyakit akibat hubungan seksual. Perempuan muda maupun yang sudah tua dapat terkena penyakit ini. Walaupun pada umumnya yang terserang wanita yang sudah tua.
Tumbuhnya jaringan endometrium di luar rahim kemungkinan disebabkan oleh darah menstruasi masuk kembali ke tuba falopii dengan membawa jaringan dari lapisan dinding rahim sehingga jaringan tersebut menetap dan tumbuh di luar rahim. Kemungkinan lain adalah jaringan endometrium terbawa ke luar rahim melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening.
metrotvnewsdotcom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar